Minggu, 14 Januari 2018

MEMBUAT KERAI KECIL-DARI PRAKTIK MENUJU LITERASI


FOTO 1. ALAT, BAHAN DAN CARA MEMBUAT SERAT

FOTO 2: CARA MENGANYAM

FOTO 3 : HASIL HANDICRAFT ANYAMAN BAMBU, KERAI KECIL

BERKAH LITERASI-LOMBA MADING ANGGOTA TABAB

Adu kreasi layout mading kelompok LA-Light sekaligus mempresentasikan dan mempertanggung jawabkan isi


Tidak mau kalah, kelompok GMC-PA menawarkan tema layout 3D, bentuk menara Eifel


Kelompok KADSNA dengan anggota termuda tak mau ketinggalan dan tak kalah PD



Mading Kelompok GMC-PI, desain kupu-kupu yang teropsesi bertengger di puncak Menara Eifel



Kelompok GAZA-PA menyajikan desain Mading Lipat





CARA MEMBUAT PENGKI-DARI PRAKTIK MENUJU LITERASI


 
FOTO 1. Cara Membuat Serat Bahan Pengki

FOTO 2-3: Cara Menganyam


ESSAY DARI TIGA BUKU SUMBER-KARYA LITERASI ANGGOTA TABAB

Belajar dari Sejarah Silam (Karya Putri Azzahra Ardiansyah)

            Mengetahui perjuangan masa lampau sangatlah penting.  Dari kisah itu kita dapat menggali inspirasi dan semangat perjuangan orang sukses pengukir sejarah.  
            Salah satunya tentang perebutan kota impian dunia, Konstantinopel sebagai penghubung  dua samudra dan benua.  Namun selama ribuan tahun benteng pertahanannya tetap berdiri kokoh dari semua gempuran musuh.
            Penaklukan Konstantinopel menjadi bagian sejarah yang unik karena hal ini diberitakan oleh Rasululloh SAW,” Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“. (HR. Iman Ahmad).
            Hadits ini menginspirasi setiap pemimpin muslim yang beriman.  Segala usaha dan doa dikerahkan untuk mewujudkannya secara turun temurun oleh sultan kekhalifahan Turki Utsmani seperti dikisahkan  melalui trilogy komik pahlawan Islam Muhammad Al Fatih.
            Tahun 1432 Sultan Murad,  menanti buah hatinya yang ketiga dengan lantunan ayat Al-Quran.  Dari ketiga putranya hanya Mehmet  yang tumbuh hingga dewasa.
            Sejak kecil Sultan Murad mengkader Mehmet untuk menjadi pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik.  Bekal menjadi pemimpin dengan menghafal Al Qur’an, memahami ilmu agama, ilmu strategi  dan berakhlak mulia.  Banyak guru menempa Mehmet untuk menjadi pemimpin tangguh termasuk kemampuan bermain pedang, berkuda dan memanah.
            Sultan Murad lebih awal menyerahkan jabatannya kepada Mehmet karena ingin fokus dalam hal ibadah.  Cita-cita yang membara pada diri Sultan Mehmet untuk membebaskan Konstantinopel,  mendorongnya untuk menyusup ke daerah kekuasaan Konstantinopel.  Timbullah fitnah bahwa ia melalaikan dan meninggalkan rakyatnya.  Akibatnya Wazir Agung mencopot jabatan Sultan dan menggembalikan pada ayahnya.  Mehmet turun jabatan dan menjadi gubernur di Amasya.
            Sultan Murad meninggal sehingga Mehmet kembali menjadi Sultan menggantikan ayahnya.  Strategi pembebasan Konstantinopel pun terbuka lebar.  Berbekal pengetahuan selama menyusup di Konstantinopel, Sultan Mehmet memutuskan membangun benteng pertahanan berupa tembok besar dibelakang tembok Theodosius, Konstantinopel.
            Serangan berlangsung tiga kali, dua diantaranya menemui kegagalan.  Strategi terakhir dikerahkan  dengan pengepungan dan pembuatan meriam raksasa untuk mengonsentrasi kekuatan pada satu titik maka runtuhlah benteng tiga lapis itu dan pasukan muslimin menembus benteng.  Perang terbuka berlangsung dan seluruh konstantinopel jatuh ke tangan muslimin. Terbuktilah sabda Rasululloh SAW dan konstantinopel  diganti nama dengan Islambul atau Istanbul.
            Pembebasan Konstantinopel disambut baik oleh rakyat di sana karena kebijaksanaan Sultan Muhammad Al Fatih yang memperlakukan rakyat dengan adil tanpa memandang suku dan agama. Semua mendapat layanan yang baik dan menjamin perdamaian antar pemeluk agama di Kontantinopel.
             Di kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamalkan sikap seperti ini, beribadah dengan khusyuk dan mengharap jalan dari Allah karena hanya Allah lah yang dapat memberikan jalan yang terbaik.  Selalu meminta hal terbaik yang Alloh ridho.  Ikhtiar dan Tawakal menjadi tumpuan pertama agar selalu tegar di jalan Allah.
Sumber:
1.      Satria, Handri.  2015.  Muhammad Al Fatih I.  Jakarta:Salsabila.  316h
2.      Satria, Handri.  2015.  Muhammad Al Fatih II.  Jakarta: Salsabila.  296h
3.      Satria, Handri.  2015.  Muhammad Al Fatih III.  Jakarta: Salsabila.  324h


Keseimbangan Do’a dan Ikhtiar (Kunci Sukses Kehidupan)
(Karya Didah Fauziah)

Hidup adalah anugerah dari Yang Maha Pencipta.  Seolah satu misteri yang tak mampu dipecahkan kecuali melalui petunjuk ilmu agama dari-Nya.  Tanpa adanya petunjuk itu, tentu manusia akan dipenuhi dengan kebimbangan dan keraguan dalam melangkah juga dalam memecahkan segala masalah yang dihadapinya.
Sudah menjadi fitrah dalam diri tiap manusia bahwa ada dorongan dalam diri untuk memilih diantara dua jalan.  Selalu ada dua bisikan batin manusia, apakah itu jalan kesesatan maupun jalan kebaikan.Maka beruntunglah yang memilih kebaikan dan mampu mencampakkan bisikan keburukan.Diantara bisikan baik itu adalah keinginan memperbaiki keadaan .
Kunci sukses untuk menjadi lebih baik hari demi hari adalah do’a dan ikhtiar.Dalam ikhtiar dan doa kita membutuhkan sifat istiqamah dan sabar.
Berikut ini paparan satu persatu kunci sukses kehidupan itu.
Doa adalah sarana memohon pertolongan kepada Allah SWT,juga wujud penghambaan dan pengabdian kita kepadaNya.Sungguh suatu kerugian yang amat besar bagi siapapun diantara orang beriman yang tidak menyadari dan tidak memanfaatkan secara optimal kekuatan doa ini.  Allah SWT berfirman, ”…….. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS: Al Baqarah 186)
Apabila permintaan kita ingin dikabulkan, maka berdo’alah dengan penuh harap dan bersungguh-sungguh. Dikabulkannya do’a tidak selalunya berupa terwujudnya segala keinginan, tetapi ada beberapa bentuk.  Diantaranya, janji Alloh akan tertangguhkan permohonan hingga di akhirat dan ketenangan hati menerima ketentuan yang digariskanNya untuk kita.  Semua itu adalah serangkaian akhlak pada Alloh bagi pendo’a, yaitu mengakui Dia sebagai yang Maha Kuasa dan tempat kita meminta sekaligus tempat kita berserah diri dan ikhlas menerima ketentuan.
Kunci sukses berikutnya, ikhtiar.  Ikhtiar adalah berusaha melakukah sesuatu yang diinginkan dan dicapai dengan tidak putus asa dan pantang menyerah.Ikhtiar harus dibarengi dengan sabar.Sabar adalah sifat menerima keadaan tanpa berhenti terus bergerak dan bergerak meraih kesuksesan.
Dikisahkan, Arya adalah anak yatim setelah ayahnya meninggal, ia hidup bersama ibunya.  Mereka bekerja apa saja untuk menyambung hidup, dengan terus berdo’a untuk kehidupan yang lebih baik. Suatu ketika Pak Sukatma mempekerjakan mereka menjadi pemasok gula kelapa dengan gaji yang lumayan banyak.  Kehidupan mereka menjadi lebih baik daripada kehidupan dulu.  Itulah balasannya bagi mereka yang mau berusaha dan terus berdo’a.
Kunci sukses terakhir adalah istiqomah.  Ciri dari istiqomah, mau menjalankan kebaikan dengan terus menerus tanpa jenuh dan bosan.  Orang yang istiqomah adalah seseorang yang senantiasa lurus dalam menjalani kehidupanya dan tidak mudah berpaling dari petunjuk dan hal hal yang diridhoi Allah SWT.  Amalan kecil yang dilakukan berterusan jauh lebih utama dibandingkan suatu amal yang besar, tetapi sesekali saja dilakukannya.
Sumber:
1. Gymnastiar, Abdullah. 2006. Kedahsyatan Do’a.  Bandung: MQ Publishing. 69 h.
2. Gymnastiar, Abdullah. Istiqomah Jalan Kemuliaan.  2015.  Bandung: MQ Publishing. 73 h.
3. S. Sonny. 2013. Sabar dan Ikhtiar dalam Kehidupan.  Jakarta: Indah Jaya Adipratama. 80 h.

Perjuangan Para Pecinta Tuhan (Karya Tiya Nurjannah)

            Tema cinta antara Adam dan Hawa telah banyak diungkap dalam berbagai karya seni.  Akan tetapi ada cinta yang lebih agung, bermakna dan menginspirasi, yaitu cinta pada Sang Pencipta dan agamaNya.
            Kisah cinta agung yang perlu diteladani adalah tentang  perjuangan Said Nursi (ulama besar dari Turki) .  Semenjak kecil dia telah menghafal kitab-kitab,  lalu dia mengembara dari satu kota ke kota lainnya.  Akhirnya dia berhasil menghafal Al Qur’an dan puluhan kitab kelas atas dalam beberapa bulan saja.  Sedangkan  rata-ratanya para ulama menyelesaikannya dalam 15 tahun
            Said Nursi memiliki cita-cita  agar para generasi muda dapat mengikuti jejaknya dalam memperjuangkan ilmu agama dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar.  Dia meminta izin pada sultan untuk membangun madrasah.  Namun hal itu tak mudah karena selalu ada yang menghalangi.  Diantaranya adalah fitnahan dari para pendengki yang mengatakan dirinya sebagai ulama palsu sehingga ia dipenjara.
            Cinta pada Tuhan bukan dominasi orang dewasa, anak mungil yang imut dengan wajah menggemaskan, bernama Delisa pun bisa menemukan cintanya pada Alloh.  Dia sedang berusaha menghafal bacaan shalat yang akan dihadiahi kalung indah oleh umminya.  Saat ia di tes oleh ibu guru Nur, terjadilah peristiwa itu.
            Suara gemuruh ombak terdengar,  Delisa tetap tak bergeming karena ia fokus dengan bacaannya.  Saat ia akan melaksanakan sujud pertamanya, ombak itu menggulung semua yang ada didepannya, termasuk Delisa.  Kakinya menghantam pagar sekolah dan ia terdampar selama 6 hari 6 malam.
            Saat belum siuman, Delisa bermimpi  bertemu ummi di taman yang indah.  Ummi berpesan agar ia menyelesaikan sujud pertamanya karena Allah.  Pada saat yang bersamaan, tim SAR menemukannya dan melarikannya ke Rumah Sakit .  Setelah siuman ia lupa semua hafalannya, lalu ia berjuang menghafalkan bacaan shalatnya  karena Allah.
            Pemilik cinta berikutnya bernama Kak Laisa.  Perjuangannya untuk mencintai Tuhan dengan mewujudkan cinta pada sesama sangat mengharukan.  
            Kak Laisa berhenti sekolah hanya demi adik-adiknya.  Ia membantu mamak dalam mendidik adik-adiknya.  Dia tak menyerah menghadapi olokan dan penentangan dari adiknya saat menegakkan disiplin terutama dalam belajar .  Tujuannya agar nasib membaik dan sukses terah.
            Pengorbanan perasaan terbesar Laisa adalah saat dia merelakan adik-adiknya menikah terlebih dahulu.  Kesedihan yang harus diderita karena tiada seorang lelaki pun yang tulus menikahinya.  Semua karena cacat fisik Laisa.
            Usia yang makin senja tanpa pendamping hidup, namun tetap bahagia karena menyaksikan adik-adiknya menjadi orang-orang sukses dengan keluarga bahagia.  Seakan tak tersisa dari hatinya segala iri, dengki dan dendam. 
            Sikap dan perbuatan Laisa telah menjadi jalan sukses dan bahagia pada orang lain.  Cintanya yang tulus dari Tuhan  untuk sesamanya membuatnya terselimuti gaun bidadari syurga di saat kematiannya, wajahnya berseri secantik bidadari.

Sumber:
  1. 1.      El-Shirazy, Habiburrahman.  2014.  Api Tauhid.  Jakarta: Republika Penerbit.  587h.
  2. 2.      Liye, Tere.  2008.  Bidadari-Bidadari Syurga.  Jakarta: Gramedia  Pustaka Utama. 368h.
  3. 3.      Liye,Tere. 2005. Hafal Sholat Delisa.  Jakarta: Republika Penerbit.  248h.
        

  Rekreasi Lewat Imajinasi Tanpa Batas (Karya Calista Zelda AJ)

              Tetrologi yang ditulis Tere Liye dalam Bumi, Bulan, Matahari dan Bintang mengajak pembaca untuk  bertamasya di antara tata surya.  Sajian novel yang mengaduk aduk imajinasi seluas angkasa raya ini amat mengasyikkan.   Kelihaian Tere liye sebagai novelis produktif, sangat terasa dalam kisah yang mengalir tanpa hambatan ini.
              Pada awalnya pembaca harus menyesuaikan diri dengan alur cerita yang tidak biasa. Akan tetapi kesabaran untuk tetap menikmati novel ini akan memberi pengalaman yang luar biasa.
              Tulisan ini hanya akan mengulas rekreasi imajinasi dari tiga novel awal yaitu Bumi, Bulan  dan Matahari.  
              Pada novel Bumi, diceritakan seorang remaja bernama Raib yang sejak umur lima tahun memiliki kekuatan bisa menghilang namun tidak disadarinya.   Beranjak remaja, dia bersahabat dengan Seli, dan juga Si Pembuat Onar bernama Ali.
              Suatu hari mereka dipanggil ke ruang BK dan mendapati bahwa Miss Selena, guru Matematika mereka berasal dari klan Bulan.  Miss Selena mengatakan bahwa Seli mewarisi kekuatan dari klan Matahari, sedangkan Raib mewarisi kekuatan klan Bulan.  Merekapun diajak ke klan Bulan oleh Miss Selena.   Namun mereka  harus mengalahkan Tamus, seorang musuh yang memata-matai Raib.  Pada akhirnya Tamus dipenjara bersama Si Tanpa Mahkota di penjara bayangan di bawah bayangan.
              Dilanjut pada buku Bulan, setelah mereka ke klan Bulan mereka ditugasi untuk menghadiri delegasi antar klan.  Mereka harus ke klan Matahari.  Setibanya di klan Matahari, mereka bertiga diikutsertakan dalam kompeisi mencari bunga matahari pertama mekar. Kompetisi itu dipimpin oleh Fala-Tara-Tana IV.  Mereka melewati masa-masa perjalanan sulit sebagai kontingen perwakilan yang langsung ditunjuk oleh Fala-Tara-Tana IV.   Saat dititik terakhir,mereka menemukan bunga tersebut, tapi ternyata Fala-Tara-Tana IV hanya memanfaatkan mereka.  Peperangan jarak dekat pun tidak dapat dihindari.  
              Perjalanan mereka belum selesai, masih ada satu klan lagi yang harus didatangi,yaitu klan Bintang.  Karena keganasan Fala-Tara-Tana IV, diapun dipenjara bersama dengan Si Tanpa Mahkota (seorang pangeran yang dijebloskan oleh ibu tirinya ke penjara).
              Pada buku Matahari, Ali si genius membuat kapsul agar bisa mendeteksi adanya klan lain.  Merekapun menyusuri klan Bintang dengan kapsul ciptaan Ali.  Di sana mereka kenyataan yang membahayakan, bahwa Sekretaris Dewan Kota berencana meruntuhkan pasak bumi agar seluruh klan hancur menyisakan klan Bintang.  Perang dunia parallel pun sudah di depan mata.  Mereka harus menemukan cara agar bisa menemukan letak pasak bumi tersebut.  Hal tersebut menarik perhatian Av,  yaitu seorang terkemuka dari klan Bulan.  Av langsung memberikan saran dan bantuannya untuk Raib, Seli dan Ali.
              Dari ketiga novel ini kita belajar bahwa perbedaan klan/suku tidak seharusnya mengakibatkan perang bila tidak ada keinginan untuk saling memusnahkan.  Saling  mengenal dan bekerjasama justru mewujudkan keindahan.
Sumber:
  1. 1.      Liye, Tere.  2014.  Bumi.  Jakarta:  PT. Gramedia Pustaka.  440 h.
  2. 2.      Liye, Tere.  2015.  Bulan.  Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.   400 h.
  3. 3.      Liye, Tere.  2016.  Matahari.  Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.   400 h.

Serba Serbi Kehidupan Santri (Karya Neng Pupu)

            Tatanan hidup telah bergeser oleh globalisasi dan canggihnya era informasi.  Tiap pribadi dan kelompok begitu bebas menularkan pahaman baik maupun baik pada siapa saja tanpa batas ruang dan waktu.  Pesantren adalah benteng dari penyebaran liar tanpa batas ini.
            Tidak banyak media yang mengungkap kehidupan santri dari sumber aslinya untuk memberi pemahaman obyektif mengenai kehidupan santri sehingga stereotype tentang kaum sarungan masih banyak beredar di tengah masyarakat. 
            Diantara yang sedikit itu, buku yang akan dipaparkan dalam tulisan ini.
            Dalam komik Pesantren Keren, tokoh Syamil adalah seorang anak laki-laki lulusan SD yang memutuskan untuk mesantren dengan penuh semangat.  Berbagai peristiwa seru dialaminya karena banyak hal asing yang belum dia mengerti.  Antara lain bagaimana budaya antri yang awalnya sering dia langgar akhirnya dia sadari hikmah dan manfaatnya.  
            Pendidikan yang berharga ketika kesederhanaan ditanamkan dengan berhenti makan sebelum kenyang dan memulai makan saat lapar.  Pada awalnya kebiasaan makan berlebihan sulit untuk ditinggalkan, dengan pembatasan yang diajarkan di pesantren, akhirnya Syamil mampu menyesuaikan diri dengan aturan pesantren.  Semua pembiasaan yang mengajarkan kebaikan mengubah Syamil menjadi pribadi berkarakter positif.
            Tidak kalah seru lagi, kisah tentang santri yang bernama Alif.  Seumur hidupnya Alif  tidak pernah menginjak tanah di luar Minangkabau. Ibu Alif menginginkan dia menjadi seperti Buya Hamka, sementara Alif ingin menjadi seperti Habibie.
            Alif  mengikuti perintah ibunya belajar di pondok di Jawa Timur. Di sana Alif bertemu teman baru dari berbagai daerah, yaitu Baso, Raja, Said  dan Atang.  Satu pelajaran sangat berharga dan menginspirasi mereka adalah mantra “man jadda wajada” (siapa yang bersungguh sungguh pasti sukses).  Tiga kata sakti yang mereka pegang untuk bertekat meraih sukses bersama.
            Bila senja menjelang, awan-awan yang berarak menjelma menjadi lima benua impian mereka masing masing. Mereka yakin dengan mantera itu pastilah mereka bisa menggapainya impian.  Alif merasa beruntung karena dari sanalah ia mengenal kata ‘bersungguh sunguh’ untuk tiap cita-citanya.  Benar saja masing-masing lima sahabat ini dapat mewujudkan impiannya menyambangi lima menara di lima negara.
            Kisah lain tentang kehidupan pesantren dialami oleh Marshila Shilalahi. Remaja cerdas, mendekati jenius namun ada sedikit kenakalan dalam kreatifitasnya.  Sistem pendidikan di pondok pesantren yang ia tempati, mengajarkan banyak hal. Kesabaran, kerja keras, pengorbanan, juga pantang menyerah.  Melalui program di pesantrennya Shila berkesempatan menimba ilmu hingga Negeri Sakura.
            Tiga kisah ini membuka mata kita bahwa menjadi santri berarti memasuki kawah candra dimuka untuk digembleng menjadi generasi tangguh.  Semua ujian ketidaknyamanan, jauh dari kata santai dan bersenang-senang, akan membuahkan hasil yang teramat berharga. Yaitu bermetamorfosis untuk  memberi sebanyak-banyak manfaat pada sesama dengan potensi yang ada pada dirinya.
SUMBER:
1.  Madan, Ira. 2014.  Cahaya Cinta PesantrenJakarta: Tinta Medina.  292 hal.
2.  Fuadi, Ahmad.  2009.  Negeri Lima Menara.  Jakarta:Gramedia Pustaka Media.  224 hal.
3.  Willy, Agus. 2017.  Pesantren Kereeen.  Jakarta: Alkautsar Kids. 152 hal.

Warna-Warna Cinta
(Cerita yang Tak Pernah Kering)
(Karya Melani Yusi)

            Cinta menjadi tema yang paling sering diungkapkan.  Mulai dari lagu, film, cerita novel dan roman banyak yang berkisah tentang cinta.  Sangat disayangkan kadang tema-tema ini diungkap dengan cara yang kurang mendidik.  Bahkan ada yang bertujuan jahat untuk merusak generasi.
            Beruntung diantara karya bertema cinta masih ada yang diangkat dengan apik dan mendidik.  Salah satu penulis yang produktif dan kreatif mengangkat tema cinta dengan indah tapi penuh dengan tatakrama dan batas budaya adalah Tere Liye.
            Dalam novel Sunset dan Rosie,  seorang laki-laki bernama Tegar, menunda masa pernikahannya, karena belum mampu melupakan masa lalunya.  Yaitu ketika Rosie yang dicintainya menerima lamaran Nathan di depan matanya. 
            Cinta menjadi dorongan terbesar bagi Tegar untuk memelihara empat anak Rosie yang telah menjadi yatim.  Sementara Rosie sedang menjalani terapi kejiwaan  akibat ditinggal suaminya.
            Setelah Rosie sembuh dan mampu membesarkan anak-anaknya, Tegar siap untuk melaksanakan pernikahannya dengan Sekar di Jakarta.  Di tengah-tengah acara, tiba-tiba Lili, putri bungsu Rosie, berlari ke tengah dan mengatakan kepada Tegar bahwa Lili akan memanggilnya dengan sebutan ‘Papa Tegar’. 
            Pada akhirnya Sekar pun mengerti, bahwa Rosie dan anak-anaknya lebih membutuhkan Tegar daripada dirinya. Sekar merelakan Tegar untuk menikah dengan Rosie.  Pengorbanan cinta yang langka dan hanya bisa dilakukan orang-orang yang  memahami makna cinta sejati.
            Berbeda dengan Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, seorang pasien bernama  Rehan (Ray), dalam keadaan koma di rumah sakit.  Dalam komanya ia didatangi seseorang untuk belajar dari masa lalu dan mempelajari makna hidup.
            Ray seorang yatim piatu yang dibesarkan pada sebuah panti asuhan, menemukan cinta sejatinya bersama gadis yang bernama Fitri.   Mereka menjalankan bisnis besar hingga suatu saat ajal memisahkan keduanya.
            Novel ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan bersabar dalam keadaan apapun.   Kita harus mengerti menjalani hidup dengan baik dan sabar karena manusia harus selalu siap untuk kehilangan segalanya termasuk  orang yang paling kita cintai.  Semua hanya titipan dariNya.
            Warna cinta yang lain disajikan pada buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.  Gadis yang bernama Tania, mempunyai perasaan cinta kepada malaikat penyelamat keluarganya dari kemiskinan yang bernama Om Danar. 
            Tania dan Danar saling mencintai tetapi sama-sama menyembunyikan perasaan itu bahkan Danar berbohong pada Tania bahwa ia tidak menaruh perasaan khusus pada Tania.  Tania merasa sakit dengan pengakuan Danar, ia memutuskan pergi ke Singapura dan tinggal di sana selamanya.  Sementara Danar berkeluarga dengan Ratna tanpa kehilangan rasa cinta pada keluarga Tania.
            Cinta kadang terwujud dalam pernikahan kadang pula tidak.  Namun  semua akan berakhir dengan perpisahan. Semua manusia harus belajar menerima pedihnya perpisahan dengan ikhlas.
Sumber:
  1. 1.      Liye, Tere.  2010.   Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci AnginJakarta: Gramedia Pustaka Utama. 298h.
  2. 2.      Liye, Tere. 2011.  Sunset and Rosie.  Jakarta: Mahaka Publishing.  385h.
  3. 3.      Liye, Tere. 2009.  Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Jakarta: Republika Penerbit.  426h.

ANANDA MELANI YUSI: ESSAY BERJUDUL Warna-Warna Cinta
(Cerita yang Tak Pernah Kering) MEMBAWANYA SEBAGAI PERAIH MEDALI PRC DARI GUBERNUR AUSTRALIA SELATAN. ALHAMDULILLAH









IMPIAN PENUH KENANGAN

IMPIAN PENUH KENANGAN  Oleh: Farel Kemenangan Tim Bulutangkis SMPN III di tingkat provinsi tahun lalu memberikan semangat yang tak perna...